BREAKING NEWS

10/recent/ticker-posts

Right Button

test bannerSELAMAT DATANG DI WEBSITE KAMI, "SECANGKIR KOPI"

Momen Upacara Wisuda ke-74 UMSB, Cagub Capt. Epyardi Asda Sampaikan Orasi Ilmiah

Sumbar | Wisuda ke 74 Pasca Sarjana, Sarjana dan Diploma Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB), Sabtu (27/4/2024).

Cagub Sumbar, H. Epyardi Asda, M. Mar  yang juga Bupati Kabupaten Solok mendapatkan kehormatan menyampaikan orasi ilmiahnya.

" Secara pribadi dan atas nama Pemkab Solok, saya merasa bangga, terharu atas undangan dan kesempatan memberikan orasi ilmiah yang diberikan oleh pihak UMSB di hadapan orang-orang hebat dan intelek ini," ujar Epyardi 

Dalam orasi ilmiahnya, Epyardi Asda memotivasi para wisudawan, jadilah diri sendiri, jadilah pribadi yang enterpreunership dan bukan keinginan ataupun niat hanya untuk jadi ASN, tutur sang Capten ini.

Epyardi melanjutkan, lakukan sesuatu, ciptakan terobosan terbaru dan jangan pernah malu, selagi itu masih di track yang benar dan halal, terus di awali dari niat yang tulus lagi mulia. 

" Ambillah kesempatan, karena kesempatan hanya datang sekali. Lakukanlah sesuatu sesuai dengan tupoksi dan perlebar networking," pesan sang Bupati.

" Sebagai kepala daerah, kami siap selalu dan mendukung penuh kemajuan, perkembangan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat. Insha Allah, jika regulasinya ada, kami siap menghibahkan tanah di Solok untuk pengembangan kampus," ujar pria dengan slogan "Otewe Sumbar" ini.

Selanjutnya, Ia mengisahkan perjalanan kariernya dihadapan para mahasiswa sebagai referensi dan motivasi bagi wisudawan/wisudawati, tamat SMA Solok tahun 86, saya merantau ke Kota Jakarta, mencoba peruntungan kerasnya hidup di Pelabuhan Tanjung Priok.

Epyardi melanjutkan kisahnya, awalnya memang saya bekerja di kapal perusahaan asing. Namun, tipis peluang untuk berkembang, saya coba mencari perusahaan yang sudah hampir bangkrut. Maka, saya bikin proposal siap membesarkannya, gaji bukanlah hal yang penting, mobil mewah tak perlu. Namun, yang utama bagi saya ialah diberikan kesempatan seutuhnya.

Namun, tidaklah berjalan lama, selama 8 bulan bekerja, saya putuskan untuk resign dan mendirikan perusahaan di Tanjung Priok di kelilingi para konglomerat. Saya bangun korelasi, sinergi dan berkolaborasi, bekerjasama dengan perusahaan asing, terang pria yang dijuluki sang Capten ini.

" Bagi saya, sukses itu bukanlah milik orang kaya. Akan tetapi bagi mereka yang mau berjuang. Didunia ini tidak ada yang tak mungkin, banyak cara untuk meraih sukses. Kuncinya, gigih, yakin dan tawaqqal  ke pada Allah SWT," tegas Epyardi berapi-api.

Khusus bagi saya, untuk hidup lebih berati dan mendapatkan ridho sang Ilahi, maka pengabdian diri, menghibahkan waktu untuk masyarakat banyak bagi kampung halaman, khususnya Sumatera Barat, tutur Bapak 6 anak ini.

Terakhir, saya ingin mengabdi menciptakan sesuatu bagi orang banyak, mambangkik batang tarandam demi perubahan dan kemajuan Sumbar kedepannya, ulasnya lagi.

" Hidup adalah perjuangan. Untuk itu, bagi para wisudawan/wisudawati, masa depan ananda semua bukan tergantung pada orang lain, namun dari dalam diri sendiri,"Tutup Epyardi.

Posting Komentar

0 Komentar